Makanan Pantangan Penderita Autis
Perlu diketahui, autisme bukanlah penyakit namun hanya berupa sindrom. Penderitanya tidak mambu berbahasa, tidak memiliki kepedulian terhadap sekitarnya, dan kadang melakukan penyimpangan perkembangan sosial.
Autisme diduga memiliki hubungan dengan gen, lingkungan dan juga makanan. Jika Anda memiliki anak atau anggota keluarga yang menyandang autisme, Anda harus cermat dalam memilih makanan dan menyediakan asupan nutrisi seimbang untuk perkembagannya.
Sebenarnya, ada beberapa makanan pantangan penderita autis yang harus dipatuhi. Meskipun belum ada penelitian secara pasti mengenai gejala autis dan dampak pola makan, namun banyak orangtua yang mengatakan gejala autis bisa sedikit berkurang dengan menjalani diet makanan pantangan penderita autis ini.
Memilih Makanan Untuk Anak Autis
Banyak produk makanan yang mengandung Kasein, atau kita sebut saja protein. Diantarnya adalah susu sapi, keju, susu kambing, susu domba, yogurt, dan bahkan ASI. Metabolisme pada individu autis bisa terpengaruh dari asupan kasein ini. Penderita autis akan semakin sulit melakukan kontak sosial dan sulit berkomunikasi jika terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan ini. Anda harus melakukan diet kasein ini secara hati-hati. Tidak perlu menghentikannya, hanya saja kurangi konsumsinya agar kebutuhan kalsium dan vitamin C tetap terjaga.
Bila saja kasein adalah protein yang terkandung pada susu dan produk olahannya, gluten sendiri adalah protein yang banyak ditemukan pada tepung terigu, gandum, dan barley. Sangat direkomendasikan untuk menghindari dan berhati-hati untuk memberikan makanan yang tinggi akan gluten untuk anak autis. Sereal diduga adalah makanan yang memiliki gluten yang tinggi. Anda memerlukan panduan dari dokter dan ahli gizi dalam menerapkan pola makan ini, karena gluten juga memiliki nutrisi penting seperti serat dan vitamin.
Makanan Pantangan Anak Autis
Beberapa makanan yang mengandung kedelai diantara lain adalah minyak, kecap dan tempe. Penyandang autis sebaiknya jauh-jauh dari segala produk olahan dari kedelai. Banyak orang tua yang merasakan perbaikan dari gejala autis pada anaknya setelah menerapkan pola makan ini. Meski begitu masih belum ada penelitian yang jelas dan bisa menegaskan jika pola makan anti kedelai ini benar-benar mampu mengurangi gejala autis.
sumber
Posting Komentar
Posting Komentar