Koleksi Sebastian Gunawan identik dengan ciri khasnya yaitu kreasi couture yang sangat memperhatikan detail. "Melange Des Senses" adalah sebuah koleksi yang mengambil inspirasi dari seni dan alam, begitu
Seba menyebut karyanya.
Berasal dari bahasa Perancis yang memiliki makna “mixture of senses ” (mencampurkan segala rasa), rancangan yang dipamerkan dalam acara ini adalah sebuah koleksi khusus SEBA yang terinspirasi dari seorang pelukis Denmark pada abad ke-17, Johan Laurentz Jenses yang terkenal akan lukisan bunganya.
Sebanyak 60 set busana yang ditampilkan SEBA, menggambarkan maskulinitas dari perbedaan, serta feminitas dari bunga. Perasaan penuh kegelapan, dengan sebuah isyarat cahaya. Gambar yang tampak berat, diseimbangkan dengan tatanan bunga yang begitu ringan.
Perasaan penuh kontradiksi ini paralel dengan koleksinya, yaitu konstruktif tapi feminin, misterius tapi menggoda, berat tapi anggun. Itulah beberapa perasaan dari Sebastian yang ingin disampaikannya kepada audiens.
Perjalanan "Melange des Senses" dimulai pukul 20.00 waktu Indonesia barat (WIB). Satu per satu model berlenggak lenggok dengan rok bervolume, gaun berpotongan A-line, blus asimetris, cropped top, dan celana dengan pinggang tinggi.
SEBA kali ini juga mengkombinasikan kain tradisional dengan bentuk konstruktif dan tegas. Ia pun tak beranjak dari gaya khasnya, bermain dengan kain yang sangat halus, tumpukan renda, damask dan taffeta yang dipoles dengan bordir berbentuk bunga mawar.
Warna gelap dengan efek warna lain di beberapa sisi seperti warna ungu, emas, hijau, dan fuchsia dihiasi payet makin mempercantik koleksinya. Tak hanya itu, di bagian belakang busana tersemat pita, ruffle serta aksen payet di kain berbahan tile dan lace yang menyapu lantai. Runaway sepanjang 60 menit ini sukses memukau para penikmat mode yang hadir dengan diwarnai tepukan riuh sekaligus mengakhiri perjalanan "Melange des Senses" ini. (Firsta Putri)
sumber
Posting Komentar
Posting Komentar