Menu
 

Sampai saat ini produk fashion dalam negeri masih didominasi oleh produk impor. Hal ini sangat terkait dengan merek suatu produk yang menjadi sasaran pemenuhan kebutuhan masyarakat Indonesia yang memerlukan prestise."Konsumen di dalam negeri masih terbelenggu pola pikir bahwa produk buatan luar negeri pasti lebih baik dan lebih bergengsi dibandingkan dengan produk buatan lokal," kata Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, pada acara Pembukaan “SMESCO Fashion, Food, and Packaging EXPO 2014” di Jakarta, Jumat (14/11).Opini ini, kata dia, tentunya harus diubah dengan memunculkan dan mempromosikan merek produk lokal terbaik secara luas dan lebih gencar lagi agar konsumen mengetahui dan menyadari, banyak produk lokal yang berkualitas dan tidak kalah dengan produk impor, hanya saja merek produk tersebut belum dikenal.Dikatakan, untuk menggalakkan cinta produk dalam negeri dan cinta menggunakan produk UKM, tentu promosi yang dikembangkan juga memerlukan unsur edukasi kepada masyarakat. Masyarakat harus disadarkan betapa pentingnya menggunakan produk negeri sendiri, karena dengan cara demikian secara tidak langsung konsumen telah ikut membangun negeri ini memberi kesempatan kepada pengrajin Indonesia untuk terus berproduksi, memperoleh pendapatan untuk membantu ekonomi keluarga mereka.Menurut Puspayoga, UKM fashion merupakan salah satu bidang usaha yang tercakup di dalam 14 sektor industri kreatif di Indonesia yang selama ini telah terbukti menjadi faktor penggerak perekonomian Indonesia.Bidang usaha fashion telah berkontribusi besar terhadap pembentukan PDB Nasional yaitu sebesar Rp 164 triliun pada tahun 2012, naik tujuh persen dari tahun sebelumnya sekitar Rp 128 triliun yang menyerap sekitar 3,8 juta tenaga kerja dari total 11,9 juta tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif.Dikatakan, pengembangan fashion Indonesia perlu terus ditingkatkan dengan upaya strategis, salah satunya dengan mengembangkan pemasaran domestik dan memperluas akses ke pasar regional Asia, dan secara bertahap beradapatasi masuk ke pasar global melalui promosi yang efektif baik di dalam maupun di luar negeri.Upaya ini perlu dilakukan secara sistematis melalui upaya meningkatkan pemahaman tentang pasar bagi para pelaku fashion serta memperluas jejaring bisnis dalam industri fashion. Penyelenggaraan pameran ini juga merupakan salah satu implementasi dari program pengembangan fashion Indonesia melalui penguatan dan pemahaman tentang karakteristik pasar, dan membangun strategi memasarkan produk fashion yang tepat.Dalam hal ini, kata dia, peran desainer untuk pengembangan fashion juga sangat penting dan harus mampu menjadi trendsetter bagi industri fashion nusantara, menentukan strategi promosi yang efektif, termasuk membantu UKM dalam pengembangan merek untuk berkiprah di pasar yang kompetitif.  Penulis: E-8/NAD
AA Puspayoga (sumber: Istimewa)
Sumber:Suara Pembaruan

Posting Komentar

 
Top